Ujian Nasional tinggal beberapa hari lagi, apakah siswa siswi kita siap menghadapinya?, jawaban yang relatif bagi masing-masing sekolah yang melakukannya. Di katakan siap, ya kita harus siap karena memang sudah waktunya untuk mereka membuktikan kemampuan mereka untuk bisa melewati ujian tersebut.
Memang aturan ujian berbeda untuk setiap tahunnya, baik paket soalnya, soal bervariasi bukan hanya 2 atau 4, tetapi malah ada 20 soal berbeda di setiap kelas, dan pengawas ujian pun dibuat bingung, tiap tahun berbeda. Tapi tidak apa lah, itu sudah menjadi tugas pengawas ujian, yang terpenting adalah siswa siswi didik kita bisa mengikuti ujian dengan baik tanpa adanya ketakutan, intimidasi atau pun hal-hal negatif lainnya. Nah inilah salah satu tugas pengawas ujian, jangan sampai membuat peserta ujian menjadi canggung, takut bahkan sampai-sampai memegang pensil pun bergetar, :) kan kasihan, justru kita sebagai pengawas membimbing mereka dalam mengisi data dan jangan membuat mereka ter intimidasi.
Tayan Hilir Kab Sanggau
Sekolah kami SMPN Satap 3 Toba termasuk dalam subrayon 5 Tayan Hilir, berarti bersama-sama sekolah lainnya yang masuk dalam subrayon tersebut mengemban tugas yang sama pula dan adanya pengawasan silang antar sekolah yang termasuk dalam sub rayon 5 Tayan Hilir.
Kemarin tanggal 18 April 2013 kami seluruh pengawas yang terdiri dari guru-guru yang bertugas di lingkungan sub rayon 5 Tayan Hilir mengadakan sosialisasi pengawas Ujian Nasional yang diadakan di SMPN 1 Tayan Hilir yang diketuai oleh kepala sekolah SMPN 1 Tayan Hilir yaitu Abdul Kholiq, S.Pd yang dulunya bertugas di kecamatan Toba.Ada beberapa hal yang saya catat dari hasil sosialisasi tersebut, yaitu:
Adanya pengawasan silang dalam kawasan sub rayon 5
Dipastikan ada setidaknya 20 soal yang berbeda
Untuk pengisian berita acara harus memperhatikan petunjuk dari panitia yang akan di informasi kan pada waktu pengawasan Ujian Nasional.
Teman-teman sehabis sosialisasi UN
Menurut saya yang paling berbeda dari pelaksanaan ujian sebelumnya adalah, variasi soal yang sangat banyak, artinya ada 20 siswa yang mendapat soal yang berbeda satu sama lain, kemudian yang ke dua yang tidak kalah pentingnya :) adalah pelaksanaan ujian nasional tahun ini sangat memprihatinkan, bisa dikatakan gagal secara nasional untuk tingkat SMA, dikarenakan keterlambatan 11 provinsi yang membuat siswa siswi harus melaksanakan ujian tidak tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan secara nasional, tapi mudah-mudahan untuk di tingkat SMP pelaksanaan ujian ini berlangsung dengan baik, tidak adanya keterlambatan soal dan sebagainya.
Pak Thaufik, Kurikulum SMPN 5 Tayan Hilir
Nah, yang terpenting juga dalam sosialisasi Ujian Nasional tahun ini, kami bisa bertemu dan berkumpul bersama tama-teman guru yang bertugas di sekolah yang berlainan, jadi bisa tambah teman dan sharing informasi,, itu yang penting!! ; )
Postingan kali ini adalah info untuk teman-teman yang sudah menjadi CPNS atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) khususnya guru. Istilah PMK (Penyesuaian Masa Kerja) mungkin terdengar asing bagi seorang PNS yang mungkin sebelum menjadi PNS belum pernah bekerja sebagai guru, baik guru honorer, guru kontrak maupun guru di sekolah swasta. Menurut pengalaman saya dalam mengurus PMK itu tidak sulit yang penting syarat-syarat yang ditentukan oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sudah terpenuhi.
Pertama kali saya mendengar istilah PMK adalah pada saat saya mengikuti prajabatan di lingkungan Pemda Sanggau, di situlah kita diberikan pelatihan, pendidikan dan informasi tentang hak dan kewajiban kita sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. Yang saya sangat tertarik adalah adanya penyesuaian masa kerja bagi guru yang pernah bekerja, baik di sekolah negeri sebagai guru honorer maupun di sekolah swasta. Pemaparan juga sangat jelas dilakukan oleh pembicara pada saat itu, antusias juga terlihat pada teman-teman yang sudah lama mengabdi sebagai guru honorer di salah satu sekolah negeri di kabupaten Sanggau, saya juga tidak ketinggalan untuk bertanya sedetil detilnya, maklum saya sudah menjadi guru honorer selama 4 tahun, jadi keinginan saya sangat kuat supaya masa kerja saya yang 4 tahun itu bisa diterima atau ditambahkan dalam SK PNS nantinya.
Nah, untuk mempermudah teman-teman yang mau masa kerja honor nya di jadikan masa kerja keseluruhan PNS, berikut ini saya sampaikan sesuai dengan apa yang saya sudah lakukan.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan semua SK pengangkatan sebagai guru honorer dan pembagian tugas yang diberikan setiap semester oleh bagian kurikulum, dan sk itu pun secara terus menerus, tidak bisa apabila jika kita berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Berdasarkan SK pengangkatan Guru honorer dan SK pembagian tugas tersebut, maka kita minta dibuatkan surat pengalaman kerja yang ditandatangani oleh kepala sekolah yang bersangkuta.
Setelah semuanya siap, yaitu ada sk pegangkatan guru honorer, sk pembagian tugas dan surat pengalaman kerja dari kepala sekolah. semua berkas tersebut kita photokopi dan dibawa ke dinas pendidikan untuk disahkan atau dilegalisir oleh Kepala dinas pendidikan, semua dibuat dua rangkap. (Ingat, harus kepala dinas yang melegalisir nya).
Semua berkas telah di fotocopi dan dilegalisir oleh kepala dinas, maka sekarang kita berhubungan dengan tempat kita bertugas alias menjadi PNS nya. Adapun syarat-syarat yang harus kita persiapkan adalah : 1. Surat pengantar dari Kepala Sekolah tempat kita bertugas sekarang, 2.fotocop SK CPNS, 3.foto copy SK PNS, 4. SK pangkat terakhir, 5.Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dari Kepala Sekolah tempat kita bertugas sekarang, 6.foto copy kartu pegawai negeri (karpeg), 7.foto copy daftar gaji bulan terakhir, 8. foto copy ijazah terakhir yang dimiliki. Semua kita buat dua rangkap dan semua harus dilegalisir oleh kepala dinas pendidikan dimana kita bertugas, kecuali Ijazah terakhir yang kita miliki harus dilegalisir oleh rektor atau ketua universitas.
Apabila syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi dan sudah dilegalisir pejabar yang bersangkutan, maka tujuan kita selanjutnya adalah membawa semua berkas yang sudah kita persiapkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD), langsung ke bagian Tata Usaha Kepegawaian (TUK).
Pengalaman saya, BKD hanya membutuhkan waktu 1 bulan saja untuk mengeluarkan SK PMK tersebut. Tetapi semua BKD mungkin mempunyai mekanisme yang berbeda, ada yang cepat bahkan ada yang lambat.
Akhir kata saya mengucapkan selamat mengurus PMK nya, semoga berhasil,,,,,,
Semangat, semangat itulah yang sering kami lakukan untuk memotivasi siswa kami yang ada di pedalaman Kalimantan Barat. Dengan jumlah siswa hanya 12 orang, yaitu dari kelas VII sampai kelas IX adalah suatu tantangan tersendiri buat kami selaku guru yang ada disana. Tantangan itu bukan dari segi strategi mengajar, karena dengan jumlah siswa yang sedikit kita bisa membuat variasi dalam mengajar dan mendidik mereka, tetapi dari segi bagaimana cara memotivasi mereka untuk tetap bersekolah dan tidak terpengaruh untuk tidak sekolah. dua bulan yang lalu kami merasa sedikit kecolongan dimana satu siswa kami berhenti atau putus sekolah dengan alasan yang sangat klasik, yaitu bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Ternyata memang kebanyakan siswa kami memang tertarik untuk mencari uang dari pada datang ke sekolah, jadi tidak heran apabila dalam seminggu ada saja yang malas alias tidak masuk sekolah. Hal demikian masih kami maklumi dikarenakan rata-rata mereka adalah termasuk tulang punggung buat keluarga mereka, mereka harus membantu kedua orag tua mereka ke ladang atau ke kebun untuk menoreh.
Tinggal dua minggu lagi, enam orang siswa kelas IX akan melaksanakan ujian nasional, syukurlah orang tua mereka mengerti keadaan anak-anak mereka yang sebentar lagi akan melaksanakan uian nasional yang akan menentukan masa depan mereka. Keaktifan kelas IX memang jauh terasa jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, itu adalah hasil dari motivasi yang kami berikan setiap hari. Memang untuk menghadapi ujian nasional ini, kami mengadakan les yang diadakan setiap sore dan puji Tuhan tidak ada satupun siswa kelas IX yang malas untuk mengikuti jam tambahan di sore hari.
Kalaupun enam orang siswa kami yang kelas IX lulus semua dalam menempu Ujian nasional yang akan diadakan pada tanggal 22-25 April 2013, mudah-mudahan ... jadi tinggal lah enam orang siswa ini, yang terdiri dari 4 orang siswa kelas VII dan 2 orang siswa kelas VIII. Tetapi walaupun sedikit dalam jumlah siswa, kami akan tetap memberika pelayanan pendidikan yang terbaik kepada siswa kami, dengan harapan semua siswa akan menjadi orang yang berguna buat masa depan desa mereka dan negara Indonesia pada umumnya.